huzaef

huzaef

Senin, 12 September 2016

Bukan Salah Jurusan, Tapi sebuah Suratan





Lepas pulang kuliah....
Laparrr.....

Data dari publikasi keadaan angkatan kerja di Indonesia 2014 Badan Pusat Statistik menyatakan 7,24 juta orang atau 5,94 % adalah pengangguran. Sedangkan 66,6% nya adalah partisipasi angkatan pekerja.
Pernah dengar ga persepsi orang tentang sekolah, pendidikan, ataupun dunia kerja? Aku yakin udah jadi makanan tiap hari. Disini aku bukan mau mengkalkulasikan jumlah pekerja maupun pengangguran, bukan bidangku soalnya. Hanya membagikan informasi tentang perkembangan tenaga kerja yang ada dinegeri tercinta ini. kalau dulu di desa aku, orang-orang tu banyak yang beranggapan bahwa nanti kalau anak-anak mereka dimasukan ke sekolah lanjutan kejuruan itu akan lebih mudah cari kerjanya. Toh disekolah juga di press buat bisa ahli dibidang yang diminati. Praktek iya, PKL iya. Komplit dah. Siap terjun didunia kerja. Tapi disamping itu juga mengeluhkan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar SPP yang rasanya tiap tahun terus meningkat seiring dengan perkembangan kemajuan sekolah tersebut.
Ada juga nih mereka yang tingkat menengah atas. Ada yang memiliki persepsi kalau anak-anak yang masuk sekolah menengah atas (SMA) itu adalah anak-anak yang memiliki kapasitas kognitive dan intelegensi yang mumpuni. Apalagi disekolah negri. Favorite lagi. Ah perasaan juga sama aja. Iya sih kalau dipikir-pikir biaya SMA dengan SMK itu emang kontras. Namun semua itu kembali ke tujuan utama kita kan.
Iya bisa sih bisa.. yang SMA juga bisa langsung kerja apalagi yang SMK :D. Santai aja rejeki ga akan kemana kok...
Karena pada intinya, didirikan sekolah menengah atas/kejuruan itu juga memiliki tujuannya masing-masing. Kata dosenku menerangkan “pada dasarnya kita tidak perlu merubah mindset orang lain tentang SMK. karena SMK ini sebenarnya bukan hanya mengajari anak tersebut ahli dibidangnya namun juga ahli untuk menciptakan lapangan pekerjaan sebagai bidangnya. Namun sekali lagi, hal tersebut tetaplah dibutuhkan pengalaman. Kalau untuk SMA, memang belum tuntas seutuhnya ilmu untuk bekerja dibidang yang diminati. Maka dari itu, akan lebih baik jika ia melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. S1 atau D3,D4 atau S2 dan S3.”

Begitu kira-kira penjelasan dosenku yang aku emb,,, favoritin. Bu Kania. “kalaupun dia SMK lalu ingin melanjutkan ke perguruan tinggi pun juga bukan masalah...” lanjut beliau. “dan akan lebih baik bagi yang SMK itu melanjutkan ke perguruan tinggi yang memang ia sudah geluti jurusannya di SMK agar lebih rinci dan detail ia menguasai bidang tersebut.” Selesainya dosen cantik itu menerangkan, atiku mag deg. Opo aku salah jurusan ya? Batinku. Lantas aku bertanya sama kaka hanif yang duduk disebelahku, yang kebetulan satu sekolah sama aku, satu jurusan satu boardingschool, satu, satu, yaah pokoknya atu-atunya. “kak, kita ga salah jurusan kan?” tanyaku bercanda sih sebenernya. Dia ngikik malahan.
Yaah aku pikir ini memang bukanlah suatu yang kebetulan, tapi memang sudah suratan. Insyallah jurusan ini berkah..amin! soalnya dulu, ada cerita dibalik pernyataanku itu. ketika aku lepas lulusan di SMK, aku dan teman-temanku bersiap-siap memilih sekolah lanjutan yang emang dipilihnya pakai hati. -__-. Sreggnya dimana ya disitu yang diusahakan. Tepat setelah pembagian SK pengabdian, ternyata aku...aku...ak terpilih ngabdi di pesantren tersebut. Padahal aku udah kesono kemari nyari ini itu buat nyiapin masuk ke ma’had Ali di Sukabumi. Betapa tidak menangis.... meminta memohon pada bagian kesiswaan agar mengijinkanku untuk tida mengabdi disini. namun sia-sia. Tapi itu belum berakhir, setelah aku kasih tau orangtuaku, maka segenap brigade termasuk didalamnya kakek, ayah, ibu, paman, adekku yang bayi datang ke pesantren untuk meminta ijin. Dan ...dan ternyata sodara-sodara, aku bukan di ma’had yang aku tuju namun di sebuah Universitas nan jauh di mata. Rasanya campur aduk. Seneng ngerasain kuliah, tapi juga merasa perjuanganku masuk ke ma’had Ali itu sia-sia. Hingga akhirnya ketika datang tawaran beasiswa itu, aku dipilihkan antara dua jurusan. KPI atau Eksyar. Maka timbang menimbang, fikir berfikir, aku memutuskan kalau gak KPI ya Eksyar. Tapi  lebih manteb KPI. Hehe. Eits tnggu. Tiba ditempat yayasan, PPMS Ulil Albab aku disodorkan dengan beberapa berkas yang di bungkus map hijau. Setelah aku buka...ternyata option untuk penerima beasiswa akhwat hanyalah jurusan PGMI!!!apppahhh... aku bingung apa itu PGMI, jurusan apa itu? ah tak sedikitpun terlintas di benak. Sama sekali gak nyelip di pikiran. Kataku...sudahlah. Gpp. L. Hingga saat ini jurusan yang identik dengan ngurusi perkembangan dan pendidikan bocah itu aku tekuni. J

Kadang aku suka berfikir, aku ini dulu SMKnya jurusan farmasi. Sekarang kuliahnya PGMI, hemb Kerjanya jadi apa ya? Atau jadi ahli teknologi dan astronomi. Haha. Kalee.hemb. aku berhusnudzon aja, aku yakin salah jurusan bukan berarti salah masa depan.  Toh semua juga sudah menjadi suratan. Seperti kamu yang tiba-tiba muncul itu seperti sebuah suratan. Dan aku mohon padaNya semoga suratnya itu tetap melayang padaku. Ehem..keselek meja jadinya! :p
Masalah Klasik

perilah tentang seseuatu yang akan aku tulis, sebenarnya aku sendiri bingung mau nulis apa. btw ada beberapa hal yang membuatku rada ganjal menjadi seorang putri bangsa. lha? iya. karakter budaya bangsa itu sendiri pun yang sudah melekat buat aku terheran-heran. ni si menurut sepengamatan saya pribadi. jadi seperti ini, sebenanrnya ini masalah klasik tapi juga bisa disebut sebagai penyakit menular yang bisa menjalar pada siapa saja tak pandang usia ataupun jabatan. kalau saya perhatikan, bukan hanya disatu tempat bahkan dibanyak tempat juga terjadi masalah ini. (1) parkir mobil/motor: palang papan besar terpajang diarea tersebut. dengan bentuk lingkaran dan huruf "P" ditengah lalu dicoret garis miring. apa tandanya? 'jangan parkir diarea tersebut' right? tapi kenyataannya,-___- bahkan tanpa malu mobil atau motor dengan seenaknya parkir tepat di samping tanda itu. apa kurang gede tandanya atau pura-pura ga liat, atau bahkan mengabaikan peraturan? padahal peraturan dibuat bukan untuk menyusahkan namun menjadi lebih tertibkan keadaan. contoh lain, buang sampah: ini nih yang sangat ah ampe sulit untuk disampaikan pokonya masalah ini yang tak kunjung ada kesadaran  dari masyarakat. memang kita harus menghargai yang namanya proses untuk berubah, namun setidaknya kita juga bisa memotivasi diri untuk mentaati peraturan serta menumbuhkan kesadaran pada lingkungan juga. jangan sampai penampilan gak seimbang dengan tingkah laku. penampilan kece, pakai kaca mata, naiknya mobil ferari, eh pas lewat sekalian buang botol minuman dijalan, apa itu maksudnya? itu kalau dijalan-jalan raya ataujalan kendaraan umum, sekarang di tempat wisata, naaaah ini paling sering kita temui kalau masyarakat itu masih egois dengan lingkungan. mereka berkunjung ke tempat wisata, masuk bayar tiket beli makanan menikmati segala hal yang disajikan namun terkadang juga lupa kalau sampah juga jangan sampai diabaikan. setelah jauh lelah berjalan, minum nih, abis minum makan abis itu ditinggal bungkusnya. padahal tempat sampah juga tak jauh dari lokasi beristirahat, toh kalaupun gak ada ya  setidaknya masukan dulu lah di kantongplastik dan simpan di tas anda. lingkungan juga mencari perhatian anda. jangan hanya badan aja yang dirawat tapi gak ada kepedulian dengan yang disekitar. lagi, di kos: kos itu biasanya dihuni oleh 1 atau 2 atau beberapa orang saja. kos ataupun apa aja deh, mess atau asrama. nah setiap membersihkan kamar, ketika menyapu sampai depan yasudah taroh disitu didepan kamar, dengan menggampangkan 'nantikan ada tukang bersih-bersih yang mberesi sampahnya'no no no! tidak mencerminkan sekali karakter bangsa peduli terhadap lingkungan. ayolah, apa susahnya hanya membuang sampah pada tempatnya, menaruh sementara bungkus didalam saku, menyapu tuntas hingga depan kamar, ? toh kalau bersih kita juga yang menikmati. karena semua berawal dari hal-hal yang kecil.
senin kemarin saya dan 2 teman saya berkunjung ke sebuah tempat wisata (Bonbin) di Jakarta. nampak seperti hari biasanya saat hari liburan. ramai dikunjungi orang. namun bukan itu yang menjadi sorotan saya bahkan menjadi perhatian saya. bukan obyek wisatanya, tapi sampahnya! aku perhatikaaan terus sepanajang aku dan teman-temanku mengelilingi lokasi. hampir di setiap tempat saya temukan sanyak sampah bungkus dan botol berserakan. kan ada petugas cleaning servis? iya memang ada. namun bukan itu alasannya. yang menjadi pertanyaan adalah sudah disediakan tenmpat sampah, kenapa masih saja buang sembarang? hayoloh kenapa? bisa jawab?
itulah bentuk keegoisan manusia. lama-lama jadi kebiasaan dan kalau udah jadi kebiasaaan waah berabe nanti kedepannya. sebenarnya masih banyak hal lain yang menyangkut masalah yang sebenrnya sudah berabad-abad dibahas ini namun sampailah disini dahulu. lain kali kitasambung... STOP!
haha aku baru ingat mau nulis apa lagi!
ROKOK! tuuh kan masalah klasik yang semkain menjadi-jadi. aku benci banget sama rokok yang ngerokok yang jualan rokok yang buat rokok yang memasarkan rokok yang menjadi pelopor berdirinya perusahaan rokok yang suport orang buat jadi reseller rokok pokoknya hal yang berhuungan dengan rokok! terkadang saya berfikir, apakah dari yang coba-coba itu mendadak jadi buta? karena setelah itu, seolah ia tak melihat peringatan dan bahaya merokok langsung aja diembat berapa batang-____-. apakah perokok itu tak sadar kalau dia itu manusia paling egois? merugikan banyak orang paling sadis membunuh secara perlahan dan menyakitkan, manusia paling tak bersyukkur udah diberi hidup malah mau minta segera berkabung. oh my Allah... apa hanya alasan kecanduan yang membuat rokok itu lebih berharga dari segalanya yang ada disampingkita? Egois!kalau mau rokok tau dirilah, tau tempatlah, tau posisilah, tau keadaan lah! tak ada yang spesial dari seorang perokok! buat para perokok, sadarilah, membakar pabrik rokok bukan begini caranya dengan membakarnya satu-satu! itu bodo namanya! cobalah untuk sadar dari aktivitas merokok ini. bahkan cover dari bungkus rokokpun sudah mengisyaratkan hal yang akan terjadi pada organ kita jika terus mengkonsumsi rookok!berhentilah menjadi orang yang berpura-pura buta. masih banyak hal lain yang lebih urgen untuk di utamakan. yah. sekian, dan makasih ya buat para perookok sudah menyumbang penyakit di lingkungan! huh menyebalkan! -____-.

Senin, 06 Juni 2016

Nothing




            Bersandar pada keputusan hati berarti bersandar pada kayu yang telah lapuk. Dia tidak akan memberikan penyangga sekuat ketika kamu bersandar pada keputusan Allah. bahkan jika kau tanya tentang dirimu sendiri, kau tidak akan lebih tau dari pada yang menciptakanmu. Begitupula ketika kau tanya masalah hati, maka tanyakan pada yang menciptakan hati itu, kenapa di hati ini ada masalah yang serumit ini? hanya Dia yang memiliki dan menciptakan hati yang tau kenapa.
            Perkara hati, sebagain manusia tak begitu pandai mengungkapkan ataupun menjelaskannya. Bahkan ada pula sebagain manusia yang terlalu kikuk dan canggung berbicara tentang hati bahkan bicara dengan hatinya sendiri. Ketika hati merasa gelisah yang begitu amat sangat menyiksa, aku bertanya, ‘wahai hati, tenanglah... ada apa!’ tanyaku sambil menahan sesegukkan perih didalam. Namun ia tetap bungkam dan bisu karena dia tak tau mengapa ia tiba-tiba terluka hingga menganga sebegitu lebar. ‘ceriatakan padaku wahai hati, apa yang sebenarnya terjadi?’ tanyaku sekali lagi,. Namun sayang, ia tetap membisu. Entah isyarat apa yang bisa kutangkap dari diamnya itu. yasudah aku pergi saja dulu, toh nanti juga stabil lagi pikirku.
            Namun setelah beberapa saat aku menghindar, dia belum juga stabil. Masih terus gelisah. Aku terheran-heran, tidak seperti biasanya dia seperti ini.aku mencoba menyelidiki, ada apa gerangan? Siapa yang membuat jadi seperti ini? kau bukan seperti yang dulu lagi. Aku menghela nafas panjang, kusandarkan tubuhku disudut kamar. Tak terasa pipi ini basah oleh buliran airmata. Tak tau kenapa sebab ia keluar. Aku memandang keluar jendela, melihat gagahnya gedung-gedung, mecoba menerka apa yang terjadi pada hati ini. lalu diam..
            Aku mencoba meningat-ingat apa-apa yang telah aku lakukan tempo hari. Emb, tak ada yang istimewa. Semua berjalan seperti biasanya.normal. bahkan terkesan membosankan. So, what happen? Tiba-tiba.. hati ini kembali sesak, seakan menahan pilu yan amat sangat. Akupun segera berlari ke kamarmandi dan mencuci mukaku. Ayolah, ada apa ini? setahuku aku hanya sedang sendirian disini. aku mengehela nafas dalam-dalam, kupejamkan mata. Setelah semuanya agak begitu tenang. Aku menemukan diaryku tergeletak diatas tempat tidur. Kubuka-buka, kubaca-baca, haha.. ada-ada saja ternyata aku menuliskan cerita. Dasar Penulis amatiran gumamku. Saat ku buka pada suatu lembar coret-coret, aku membaca kembali tulisan itu, aku bingun itu tulisanku sendiri namun aku tak bisa membacanya, aku eja sekali lagi. ‘Aii..ai.I.Mi.ii..ii..miss..miss. y..o.yu.uu’. owalah I Miss You, aku tersenyum simpul. Haha apa ini tulisan I Miss you, rindu sama siapa aku ini, sedikit nyengir membaca tulisan sendiri. Ketika mau aku lewati ke lembar berikutnya, terselip sebuah nama disudut kertas.tepat dibawah tulisan I Miss You. Ouh, nama terang. Nama siapa ini? aku mengernyitkan dahuku, mencoba mengingat kapan aku menuliskan nama ini. dan siapa orang ini. aduh mendadak amnesia. Sepertinya aku pernah mendengar nama ini disebut-sebut. Apa aku  juga pernah melihat orangnya? Eits tunggu, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana? Aku membuka kembali memorian ku, taakkk!!! Tanpa sadar ketika aku beranjak dari ranjang, pigura menjatuhi kepalaku dan ..pusiiiing minta ampun. Heii... ! ‘ooh pigura!’ kesal sekali rasanya. Seperti terbangun dari mimpi yang amat panjang, aku melihat tanganku menggemgam buku. Ya buku  diary. Aah, tulisan ini?! apa ini, ‘I Miss you, Ss...s..sa..a’ apa sih ini gak bisa dibaca, Ssaa,sa..’ ah  sudahlah. Aku hempaskan kembali buku itu ke lantai dan aku melihat diriku sendiri di depan cermin. Aku menatap dalam diriku. Terasa hampadan kosong, hati ini begitu kosong. Dia sama sekali masih tak mau berbicara sepatah katapun. Terlihat dari caranya merasakan sesuatu seperti kehampaan yang amat dalam.
Di sebuah tempat dengan hembusan angin yang lebut menerpa,ditemani senja orange menghias langit kota hujan...

To be continoue

           

Jumat, 18 September 2015

Jangan Benci Indonesia!

indonesia tanah air beta
pusaka abadi nan jaya
indonesia sejak dulu kala
slalu dipuja-puja bangsa....

 lantunan lagu diatas menggambarkan betapa indonesia yang "dulu" adalah indonesia yang penuh peluh keringat dan air mata perjuangan. 17 Agustus kemarin, yang lalu, dan puluhan tahun silam mengoyak hati-hati para pemuda dan segenap bangsa Indonesia. tapi semua seakan hanya menjadi sampul kenangan indah saja. bahkan semboyan gemah ripoh loh jinawi seakan sudah punah musnah dan tak terkenang. wujud dari indonesia sendiri kini seperti sulit didefinisikan. rakyat banyak yang menderita. korupsi dimana-mana, sekolah mahal, sembako mencekik leher, rupiah anjlok, pemerintahan terlihat tak bergerak, sampah dimana-mana, pembangunan meraja lela, gedung semakin tinggi menjulang, gelandangan semakin banyak berserakan, anak-anak yang terlantar dibawah jempatan, berapa banyak hutang lagi yang ingin di gali.... habis kata-kata! itu adalah gambaran yang muncul ketika kita hanya melihat sisi negatif yang dimilki oleh bangsa indonesia. STOP!!! 
hentikan mencibir indonesia wahai bangsa, jika kita mengharapkan adanya kesejahteraan, keadilan, dan juga kemakmuran hendaknya itu dimulai dari kita sebagai  seorang individu warga negara indonesia. mungkin BJ Habibie belum berhasil mendobrak semangat para pemuda menancapkan sikap kemnadirian pada bangsa, tetapi setidaknya beliau memiliki etos kerja dan semangat yang patut dihargai demi menjadikan indonesia lebih baik lagi. baik.baik.baik. baik dalam segala hal. lalu, ketika masyarakat yang awam seakan menganggap indonesia ini hanya menambah-nambah masalah ekonomi, mahasiswa lah yang bergerak! dari tulisan yang diacuhkan pemerintah hingga demo besar-besaran sebagai peringatan bahwa pemerintah sudah cukup untuk tidur dalam keglamoran yang dimiliki untuknya sendiri. jangan salah, para mahasiswa yang demo itu bukan tak ada dasar dan alasan meneriakkan orasi-orasi patriot, bukan tanpa alasan mendatangi istana kepresidenan, bukan tanpa alasan pula, melakukan pembakaran ban ditengah jalan. lihatlah itu adalah ekspresi kegelisahan dan meminta pada pemerintahan untuk segera bangkit dan berdiri , membuka mata hati dan pikiran , menengok kesulitan yang ada dan bergerak untuk memperbaikinya. 
jangan benci Indonesia! Indonesia tak bersalah, wahai masyarakat! bukan Indonesia yang melakukan korupsi,bukan Indonesia yang mengijinkan para investor asing menanamkan modal disini, bukan indonesia yang membayar guru dengan harga murah meriah, bukan pula Indonesia yang membuang sampah hingga menumpuk menjadi gunung, tapi....tapiii... orang-orangnya sodara-sodara. Oknum yang tinggal di Indonesia. jika kita ingin merubah Indonesia mnjadi negara yang disegani bernostalgia beberapa puluhan silam, maka kita sebagai orang Indoensia hendaknya merubah mindset. memrogam kembali mindset kita, bagaiamana Indoensia ini bisa maju, apa akar masalah dari kesulitan permasalahan penduduk indonesia, apa saja potensi yang ada, tentukan Goal, dan mulai bergerak.!!! pemuda,,, pemuda,...pemuda.... !!!!! Let's Move ON!


Rabu, 16 September 2015

Apa arti Ukhuwah bagimu?

Apa Arti Ukhuwah Bagimu?

tatkala kedekatan memberi nuansa luka
tatkala kebaikan bagaikan sebuah goresan
tatkala percakapan seakan menjadi tancapan duri yang menghantam,
lalu apa yang kau inginkan?

ukhuwah yang ku tahu adalah suatu ikatan hati yang tertaut pada keridhoaan terhadapNya. aku ingat saat bertama kali bertemu dengan salah seorang sahabatku dulu di pesantren. aku sungguh tak menyangka bahwa ia akan menjadi satu bagian peran terpenting yang merubah hidupku. layaknya teman-teman yang lain, kami berkenalan, bertegur sapa, hingga akhirnya hanyut dalam percakapan dalam.  seiring berjalannya watu, suatu hari seolah hati tak mau berdekatan yang lain selain dengannya, rasa egois timbul menghantui. aku tak mau ia dekat dengan yang lain. dengan cara aku mendiamkannya. tak berbicara dengannya, tak menegur sapa. sahabtku menghampiriku,"kawan, apa yang salah denganku?" tapi keegoisanku menutup hati dan mulut untuk tidak berkata apa-apa. 1 tahun terlewati. adalah masa yang sulit, dimana aku harus bertahan dengan ambisiku untuk tidak dekat dengannya. semua seakan hilang tiba-tiba. 
baru aku sadari setelah kami beranjak pada tingkat kelas paling akhir. seakan permusuhan itu menjelma menjadi sebuah kenangan lama. entah apa yang membuatnya terhapus begitu saja tapi itu sungguh membuatku jauh lebih baik. aku yakin ini karen Allah menghapusnya untuk kami. 
menyadari waktu akan segera mengakhiri kebersamaan kami, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. disuatu waktu menjelang ujian akhir tingkat SMK, aku dan teman-temanku berinisiatif mengadakan suatu acara kecil. seperti sebuah renungan. 
ketika itu malam bada isya kami semua berkumpul dimasjid. semua akhwat. dan acara dimulai diawali dengan pembukaan singkat dari ketua angkatan dilanjutkan dengan pesan dan nasehat dari beberapa asatidzah. waktu berlalu begitu cepat. tiba masa dimana kami semua harus mengungangkap isi hati kami. siapa yang memiliki uneg-uneg dipersilahkan untuk mengutarakan. dan tak terasa malalm yang begitu sunyi membuat mata air mengalir. jantung berdetak perlahan dan nafas seakan tertahan. kami semua berdiri. teringat masa ketika kami semua dalam satu genggaman. acara -acara yang kami adakan, agenda -agenda kebersamaan. semua terngiang jelas malam itu. tangan kami saling menggenggam tangan yang lain. dan kata-kata mutiara bak air hujan yang mengguyur bumi terlantunkan..

kawan...kuucapkan terimakasih pada kalian
karena kalian telah menjadi sahabt-sahabatku
maaf jika selama kaki ini melangkah banyak
meninggalkan luka yang tak kusadar
 maaf jika selama kaki ini melangkah 
banyak yang terluka karena goresan lisan
maaf jika aku belum bisa menjadi sahabat yang baik
kita hampir diakhirkan oleh waktu
kebersamaan yang begitu singkat 
membuat aku tak mau menatap wajah kalian
karna,,...
aku tak akan pernah rela jika kita harus berpisah
karna hati tak akan ridho dengan perpisahan yang terlalu indah untuk dikenang ini
tapi..
kita sadari bahwasannya setiap pertemuan pasti ada perpisahan
dan pesanku ... tetaplah kenang ukhwah kita sebagai bingkai perjalananmu kedepan
dijalanNya.

semua mata mengalirkan butiran-butiran airmata kesedihan. bukan ujian yang aku khawatirkan, bukan pula nilai ijazah yang aku takutkan..tapi perpisahan ini yang membuat luka amat dalam.
hingga diujung acara kami pun saling memeluk satu sama lain. dan aku,,,
memeluk erat sahabat perjuanganku itu dengan penuh peluh airmata dibahunya, kukatakan padanya "maafkan aku is, jika aku banya salah.." dengan nada serak pilu kukuatkan untuk tetap berkata. 
dan ia membalasnya. begitu hangat dan dekat.

setahun setelah lulus SMK, kami benar-benar berpisah. hanya hari libur semester ataau lebaran saja aku dapat mengunjunginya. dan benar saja, disini diatas tanah yang sedang aku injak, aku berharap semoga kau selalu dalam lindunganNya. tak banyak yang bisa kuungkapkan dengan kata. hanya sekeping hati dengan doa yang mampu kubaca. terimakasih sahabat, kau telah ajarkan aku apa itu sabar, kau ajarkan aku pula apa itu ikhlas, kau dakwahi aku dengan cara yang nyaman. kau buat aku selalu berharap padaNya untuk segera berjumpa denganmu.  kau mengajariku banyak hal. tentang teman, Cinta, keluarga, dan semuanya. kau selalu baik padaku, tak pernah mempermasalahkan harta.apalagi tentang cinta dunia, terimakasih kawan telah menjadi sahabatku.

Jumat, 13 Maret 2015

membasuh nuktah hitam

Membasuh Nuktah Hitam

            Ternyata dikehidupan yang serba duniawi ini terkadang membuat seseorang menjadi lupa daratan. Lupa dimana ia sedang berdiri mencongkakkan kepalanya dan berjalan dengan menenteng tangan. Lupa apa yang tengah asyik dibicarakannya ternyata mengandung musibah bagi dirinya sendiri. lupa ketika asyik membelanjakan harta, banyak hal yang harus disucikan kembali. Termasuk hati dan lisan.
            Mengapa hati? Teringat akan sabda Rosulullah sallahu’alaihiwasalam yang mengatakan bahwa didalam tubuh seseorang itu ada segumpal daging, jika baik, maka baiklah seluruh tubuh; jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh,ketahuilah itulah hati (mutafaqalaih). Dengan artian bahwa niat yang ada didalam hati itulah yang menentukan baik bauruknya amalan yang akan kita kerjakan. Dan manakala hati telah tertutup oleh nuktah-nuktah hitam, maka tertutup pula cahaya keimanan dalam diri seseorang tersebut. Hati yang penuh dusta, hati yang kering tandus, hati yang dibiarkan terus bermaksiat kepada  Allah hanya menyisakan kotoran-kotoran yang disebut dengan penyakit hati.  Dan apabila penyakit itu terpelihara tanpa ada niatan untuk menyucikannya maka akan mengantarkan seseorang pada Qolbun mayyit. Hati yang mati. Sebagaimana dalam firman Allah subhanahuwata’ala yang artinya “
Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.”
Dalam tafsir ibn katsir, Qatada menyatakan bahwa Allah telah mengunci hati maksudnya setan telah menguasai dirinya. Tunduk atas keinginan setan, sehingga ia tidak dapat mendengarkan nasihat (kebenaran) dan tidak dapat menerima hidayah disebabkan telah terkuncinya hati.
Lalu bagaiamana dengan lisan? Dari hati yang telah menjadi qalbun mayyit menjadikan lisan sebagai sarana bermaksiat, sebagai jalan melakukan dosa-dosa. Dan diantara dosa yang dilakukan lisan ialah ghibah, fitnah,namimah, mengucapkan kata-kata kotor, membicarakan hal-hal yang tak berfaedah, dan lain sebaginya.
salamatul insan fii hifdzil lisan’  keselamatan manusia ada pada menjaga lisannya. Apabila tidak dijaga, maka lisan tersebut siap mengantarkan pada kebinasaan. Nau’dzubillahimindzalik.
            Jika hati telah ternoda oleh banyaknya nuktah hitam, jika lisan telah kelu dengan ucapan-ucapan kebinasaan, maka istigfar adalah penebusnya. Dengan memperbanyak istigfar, melunakkan hati yang beku, mencairkan hati yang keras, sedikit demi sedikit menjernihkan kembali hati yang kelam. Istigfar atau taubat sendiri menurut Hatim Raja Mahmud Audah dalam bukunya yang berjudul 8 keajaiban istigfar adalah sesuatu yang wajib dilakukan jika mengetahui apa yang dilakukannya adalah sebuah maksiat. Dengan berlandaskan dalil surat annur :31 yang artinya “ dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Karena orang yang bertaqwa ibaratnya seperi berjalan diatas duri-duri, ia akan berhati-hati dalam setiap langkah maupun ucapan. Dan hanya kepada Allah-lah segara urusan dikembalikan. Wallahua’lam.